Artikel ini saya tulis bukan berarti saya punya perut yang langsing. Nggak harus kan? Artikel ini saya tulis lebih karena problem perut gemuk merupakan problem yang sangat populer, sehingga selalu menarik untuk dibahas. Problem ini umumnya terjadi pada orang-orang diatas 25 tahun. Artinya, kalau usia sudah diatas 25 tahun, hampir selalu masalah perut gemuk ini muncul. Seiring dengan kenyataan ini, beragam cara untuk mengatasinya pun ditawarkan, mulai dari yang konservatif sampai yang instan seperti sedot lemak dan sebagainya. Begitu pula, berbagai peralatan yang katanya ’sakti’ ditawarkan dalam iklan-iklan yang menggiurkan.
Pertama-tama sebelum membahas masalah ini lebih jauh, mari kita luruskan dulu niat kita. Mengapa kita ingin perut kita langsing? Jawaban kita merupakan ukuran kualitas diri kita. Salah satu jawaban yang cukup bagus adalah agar tubuh kita tetap sehat (karena konon orang yang gemuk itu relatif lebih rawan penyakit) dan juga agar tubuh kita tetap lincah, gesit dan trengginas. Du-ileh…
Setelah saya membaca beberapa artikel seputar tips melangsingkan perut, saya bisa mengambil sebuah benang merah. Untuk membuat perut tetap langsing atau menjadi langsing, beberapa tips berikut ini bisa dicoba.
Tips pertama adalah pola makan yang baik.
1. Jangan makan berlebihan. Ingat resep dari Rasulullah: ’1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air, 1/3 untuk udara’ (itu maksimal lho). Jika melebihi itu, lama-lama lambung dan usus kita katanya bisa melar.
2. Prinsip ’energy in = energy out’. Energi yang terkandung dalam makanan yang kita asup tidak boleh lebih dari energi yang kita keluarkan. Karena itu, kebutuhan makan tiap orang memang berbeda-beda. Tergantung aktivitasnya. Pekerja berat seperti kuli bangunan, kuli angkut, dan petani pasti banyak kan makannya. Berbeda dengan seorang bos atau owner sebuah perusahaan yang mapan, yang biasa disebut sudah ’passive income’ (nggak kerja pun pundi-pundi uang terus mengalir ke sakunya). Untuk menerapkan prinsip ’energy in = energy out’ ini, ada cara praktis dari Rasulullah yaitu makanlah ketika merasa lapar dan berhentilah makan sebelum kekenyangan. Ini artinya kita mengikuti ritme tubuh kita. Kalau kita merasa lapar, itu berarti tubuh kita sedang butuh energi kan. Tapi, jangan sampai kekenyangan karena jika sampai kekenyangan berarti itu sudah melebihi kebutuhan. Ya kan?
3. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan-makanan berlemak tinggi, baik itu lemak hewani maupun lemak nabati. Demikian pula karbohidrat, jangan dikonsumsi secara berlebihan. Sesuaikan dengan kebutuhan (energy in = energy out). Sebagai gantinya, perbanyak mengkonsumsi makanan-makanan sumber protein, buah-buahan dan sayur-sayuran. Juga, jangan terlalu banyak mengkonsumsi minuman-minuman selain air putih, terutama yang manis-manis. Sebab, air putih katanya adalah minuman yang paling aman. Karena itu, banyak minum air putih katanya tidak apa-apa, maksudnya tidak berbahaya. Asalkan berlebihannya nggak kebangetan juga kan?
4. Banyak berpuasa sunnah. Tapi ingat, malamnya nggak boleh balas dendam. Kalau puasa tapi malamnya melahap makanan tanpa batas ya sama saja. Dan itu sepertinya pertanda kalau puasanya kurang ikhlas. Habis, pakai balas dendam segala sih…
Tips kedua adalah olahraga yang memadahi.
1. Lakukan olahraga ’super kardio-aerobik’, maksudnya adalah olahraga yang paling bikin jantung kita terpacu dan bikin kita tersengal-sengal seperti lari, renang, sepakbola, dan sebagainya. Katanya ini cara paling cepat untuk membakar lemak-lemak di tubuh kita. Makanya, nggak ada kan pelari maraton yang gemuk. Habis, semua lemaknya habis terbakar oleh ribuan kilo jalan yang ia lalui dengan berlari.
2. Lakukan olahraga penguatan otot-otot tubuh, terutama otot-otot perut (seperti sit-up, bentuk v, dsb). Yang lebih baik adalah pembentukan semua otot-otot tubuh secara merata, tidak hanya perut semata. Dan yang penting, repetisi alias keteraturannya. Jangan banyak tapi cuma sekali atau dua kali saja, habis itu nggak sama sekali. Lebih baik nggak terlalu banyak tapi teratur (asal jangan terlalu sedikit lho ya).
Tips ketiga adalah hindari stress. Konon, stress bisa menghasilkan hormon-hormon tubuh yang memicu kegemukan. Cara paling jitu untuk menghindari stress adalah dengan santapan-santapan ruhani seperti banyak berdoa, membaca Al-Qur’an, rajin shalat, banyak silaturahim, murah senyum, menjaga diri dari penyakit-penyakit hati, me-manage segala sesuatu dengan baik, dan mencari solusi yang rasional dan relijius bagi setiap permasalahan yang menimpa diri kita.
Terakhir, santai saja melakukan semua ini. Katanya, tubuh satu orang dengan orang yang lainnya berbeda-beda dalam karakternya untuk menyimpan lemak tubuh yang berlebihan. Ada yang menyimpannya pada seluruh bagian tubuh secara merata. Ada yang di bagian kaki. Dan yang banyak, katanya, adalah di bagian perut. Jadi kalau kita melakukan usaha pelangsingan tubuh, sangat bisa jadi yang terakhir kali menjadi langsing adalah perut kita.Soalnya, lemak di perut tuh katanya yang paling bandel. Tuh kan?
Akhirnya, selamat mencoba!
Pertama-tama sebelum membahas masalah ini lebih jauh, mari kita luruskan dulu niat kita. Mengapa kita ingin perut kita langsing? Jawaban kita merupakan ukuran kualitas diri kita. Salah satu jawaban yang cukup bagus adalah agar tubuh kita tetap sehat (karena konon orang yang gemuk itu relatif lebih rawan penyakit) dan juga agar tubuh kita tetap lincah, gesit dan trengginas. Du-ileh…
Setelah saya membaca beberapa artikel seputar tips melangsingkan perut, saya bisa mengambil sebuah benang merah. Untuk membuat perut tetap langsing atau menjadi langsing, beberapa tips berikut ini bisa dicoba.
Tips pertama adalah pola makan yang baik.
1. Jangan makan berlebihan. Ingat resep dari Rasulullah: ’1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air, 1/3 untuk udara’ (itu maksimal lho). Jika melebihi itu, lama-lama lambung dan usus kita katanya bisa melar.
2. Prinsip ’energy in = energy out’. Energi yang terkandung dalam makanan yang kita asup tidak boleh lebih dari energi yang kita keluarkan. Karena itu, kebutuhan makan tiap orang memang berbeda-beda. Tergantung aktivitasnya. Pekerja berat seperti kuli bangunan, kuli angkut, dan petani pasti banyak kan makannya. Berbeda dengan seorang bos atau owner sebuah perusahaan yang mapan, yang biasa disebut sudah ’passive income’ (nggak kerja pun pundi-pundi uang terus mengalir ke sakunya). Untuk menerapkan prinsip ’energy in = energy out’ ini, ada cara praktis dari Rasulullah yaitu makanlah ketika merasa lapar dan berhentilah makan sebelum kekenyangan. Ini artinya kita mengikuti ritme tubuh kita. Kalau kita merasa lapar, itu berarti tubuh kita sedang butuh energi kan. Tapi, jangan sampai kekenyangan karena jika sampai kekenyangan berarti itu sudah melebihi kebutuhan. Ya kan?
3. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan-makanan berlemak tinggi, baik itu lemak hewani maupun lemak nabati. Demikian pula karbohidrat, jangan dikonsumsi secara berlebihan. Sesuaikan dengan kebutuhan (energy in = energy out). Sebagai gantinya, perbanyak mengkonsumsi makanan-makanan sumber protein, buah-buahan dan sayur-sayuran. Juga, jangan terlalu banyak mengkonsumsi minuman-minuman selain air putih, terutama yang manis-manis. Sebab, air putih katanya adalah minuman yang paling aman. Karena itu, banyak minum air putih katanya tidak apa-apa, maksudnya tidak berbahaya. Asalkan berlebihannya nggak kebangetan juga kan?
4. Banyak berpuasa sunnah. Tapi ingat, malamnya nggak boleh balas dendam. Kalau puasa tapi malamnya melahap makanan tanpa batas ya sama saja. Dan itu sepertinya pertanda kalau puasanya kurang ikhlas. Habis, pakai balas dendam segala sih…
Tips kedua adalah olahraga yang memadahi.
1. Lakukan olahraga ’super kardio-aerobik’, maksudnya adalah olahraga yang paling bikin jantung kita terpacu dan bikin kita tersengal-sengal seperti lari, renang, sepakbola, dan sebagainya. Katanya ini cara paling cepat untuk membakar lemak-lemak di tubuh kita. Makanya, nggak ada kan pelari maraton yang gemuk. Habis, semua lemaknya habis terbakar oleh ribuan kilo jalan yang ia lalui dengan berlari.
2. Lakukan olahraga penguatan otot-otot tubuh, terutama otot-otot perut (seperti sit-up, bentuk v, dsb). Yang lebih baik adalah pembentukan semua otot-otot tubuh secara merata, tidak hanya perut semata. Dan yang penting, repetisi alias keteraturannya. Jangan banyak tapi cuma sekali atau dua kali saja, habis itu nggak sama sekali. Lebih baik nggak terlalu banyak tapi teratur (asal jangan terlalu sedikit lho ya).
Tips ketiga adalah hindari stress. Konon, stress bisa menghasilkan hormon-hormon tubuh yang memicu kegemukan. Cara paling jitu untuk menghindari stress adalah dengan santapan-santapan ruhani seperti banyak berdoa, membaca Al-Qur’an, rajin shalat, banyak silaturahim, murah senyum, menjaga diri dari penyakit-penyakit hati, me-manage segala sesuatu dengan baik, dan mencari solusi yang rasional dan relijius bagi setiap permasalahan yang menimpa diri kita.
Terakhir, santai saja melakukan semua ini. Katanya, tubuh satu orang dengan orang yang lainnya berbeda-beda dalam karakternya untuk menyimpan lemak tubuh yang berlebihan. Ada yang menyimpannya pada seluruh bagian tubuh secara merata. Ada yang di bagian kaki. Dan yang banyak, katanya, adalah di bagian perut. Jadi kalau kita melakukan usaha pelangsingan tubuh, sangat bisa jadi yang terakhir kali menjadi langsing adalah perut kita.Soalnya, lemak di perut tuh katanya yang paling bandel. Tuh kan?
Akhirnya, selamat mencoba!
0 comments:
Post a Comment