Baru sebulan berkenalan, langsung memutuskan menikah. Mungkinkah? Lalu, dapatkah cinta kilat bertahan lama? Setiap orang pasti punya pandangan berbeda-beda mengenai hal ini.
Sudah pasti, jatuh cinta secepat kilat dapat sangat menyenangkan tetapi juga dapat menakutkan. Anda bingung, haruskah diteruskan, merayakannya karena merasa sudah menemukan tambatan hidup, atau justru mengerem perasaan dan hubungan karena takut akan patah hati? Nah, agar tak terlanjur patah hati dan merasa sakit berkepanjang, ada sejumlah saran yang bisa jadi Anda perlukan.
* Bebas berpendapat
Orang yang menghabiskan waktunya menganalisa apa yang terjadi dan memilih jalan aman, pasti bukan tipe romantis. Walaupun demikian, ada perbedaan besar antara cinta kilat dan perasaan tak terkendali. Jadi, tanyakan diri Anda, bila kekasih baru meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai, misalnya pergi ke kelab malam yang menyeramkan pada kencan kedua, apakah Anda bisa menyatakan keberatan tanpa merusak suasana?
Bila Anda merasa harus melakukan sikap tertentu kepadanya, maka hal ini merupakan tanda Anda merasa tidak nyaman dengan orang tersebut. Intinya adalah hubungan jangka panjang memerlukan masukan-masukan, baik yang baik dan buruk, serta lebih kepada bagaimana melakukannya nanti.
* Menunda tanpa menyakiti
Bila merasa segala sesuatu terlalu cepat terjadi, Anda berhak untuk mengatakan "Tidak" pada hubungan tersebut. Bagaimanapun, hindari kata-kata, "Saya rasa tidak perlu terburu-buru" atau "Saya memerlukan ruang." Kalimat-kalimat klise ini hanya akan memunculkan tanda bahaya dan membuat kekasih berpikir Anda sedang mencoba mundur.
Sebaliknya, ucapan Anda harus lebih jelas seperti, "Saya senang ketemu kamu akhir minggu ini tetapi teman saya sedang ada masalah, jadi saya perlu menemaninya," atau "Saya harus menyelesaikan pekerjaan saya. Saya dikejar tenggat, sebaiknya saya selesaikan pekerjaan saya dulu dan minggu depan kalau semuanya beres kita habiskan waktu bersama dengan suasana yang lebih santai."
Bila teman kencan tidak dapat menerima alasan yang Anda berikan, hilangkan kekhawatirannya dengan mengatakan, tidak terlalu sering bertemu merupakan cara untuk menjaga suatu hubungan yang sehat, suatu hubungan untuk jangka panjag.
* Tahu batas
Sebelum memutar nomor teleponnya untuk kelima kalinya dalam satu hari hanya untuk mengatakan apa yang Anda rasakan untuk yang kelima kalinya pada hari yang sama, pikirkan kembali! Tidak berarti setiap dorongan hati harus selalu direalisir. Orang dapat salah menafsirkan. Jangan menganggap orang lain mempunyai perasaan dan penafsiran yang sama dengan Anda. Sebaiknya duduk tenang dan nikmati ketenangan Anda.
Hal ini pun berlaku pada email dan SMS. Jadi, sebelum mengirim pesan atau memencet tombol telepon, tanyakan pada diri sendiri, apakah dengan mengatakan apa yang Anda rasakan akan membuat Anda nyaman? Bila tidak, lebih baik tahan dan simpan untuk nanti.
* Tunda membicarakan masa depan
Membahas mimpi masa depan dengan kekasih baru Anda tampaknya romantis. Namun menceritakannya terlalu sering dapat berarti lampu merah. Soalnya, semua itu menunjukkan bahwa pikiran Anda lebih cenderung pada hubungan tersebut dan bukan pada orang yang berada di depan Anda. Bila topik pembicaraan Anda cenderung untuk ke arah itu, sebaiknya cari tempat, waktu, dan suasana yang tepat seperti berjalan kaki di taman yang sepi, yang membuat dia mau tidak mau memusatkan perhatiannya kepada apa yang Anda katakan.
* Tunda bilang "Aku cinta padamu"
Bila Anda berada pada suatu hubungan yang dirasa sudah pas, pasti Anda akan sangat tergoda untuk mengutarakan ketiga kata tersebut di awal hubungan. Pada saat merasa ingin mengatakannya, hitung sampai sepuluh, lalu pulang, dan katakan ketiga kata tersebut pada kucing kesayangan dii rumah.
Bisa jadi, perasaan Anda tadi diakibatkan oleh suasana romantis yang baru saja Anda lewati bersamanya. Risikonya, bisa saja anda bertepuk sebelah tangan. Jadi, sebelum melontarkan kalimat itu, tanyakan pada diri sendiri, dapatkah Anda menerima kenyataan bila teman kencan Anda tidak membalas dengan mengatakan, "Saya juga cinta kamu." Bakal hancurkah hati Anda? Bila hati Anda hancur, sebaiknya tahan sampai beberapa waktu dan sampai Anda lebih yakin akan arah dan tujuan dari hubungan tersebut.
Sebaliknya, yaitu teman kencan Anda yang mengatakan "Saya cinta kamu," tidak perlu membalasnya jika memang belum merasa perlu. Katakan dengan baik-baik, "Saya tersentuh dengan apa yang kamu ucapkan dan saya suka dengan kamu, tetapi saat ini sulit bagi saya untuk menggunakan kata-kata itu. Mungkin nanti, dengan berjalannya waktu."
Sudah pasti, jatuh cinta secepat kilat dapat sangat menyenangkan tetapi juga dapat menakutkan. Anda bingung, haruskah diteruskan, merayakannya karena merasa sudah menemukan tambatan hidup, atau justru mengerem perasaan dan hubungan karena takut akan patah hati? Nah, agar tak terlanjur patah hati dan merasa sakit berkepanjang, ada sejumlah saran yang bisa jadi Anda perlukan.
* Bebas berpendapat
Orang yang menghabiskan waktunya menganalisa apa yang terjadi dan memilih jalan aman, pasti bukan tipe romantis. Walaupun demikian, ada perbedaan besar antara cinta kilat dan perasaan tak terkendali. Jadi, tanyakan diri Anda, bila kekasih baru meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai, misalnya pergi ke kelab malam yang menyeramkan pada kencan kedua, apakah Anda bisa menyatakan keberatan tanpa merusak suasana?
Bila Anda merasa harus melakukan sikap tertentu kepadanya, maka hal ini merupakan tanda Anda merasa tidak nyaman dengan orang tersebut. Intinya adalah hubungan jangka panjang memerlukan masukan-masukan, baik yang baik dan buruk, serta lebih kepada bagaimana melakukannya nanti.
* Menunda tanpa menyakiti
Bila merasa segala sesuatu terlalu cepat terjadi, Anda berhak untuk mengatakan "Tidak" pada hubungan tersebut. Bagaimanapun, hindari kata-kata, "Saya rasa tidak perlu terburu-buru" atau "Saya memerlukan ruang." Kalimat-kalimat klise ini hanya akan memunculkan tanda bahaya dan membuat kekasih berpikir Anda sedang mencoba mundur.
Sebaliknya, ucapan Anda harus lebih jelas seperti, "Saya senang ketemu kamu akhir minggu ini tetapi teman saya sedang ada masalah, jadi saya perlu menemaninya," atau "Saya harus menyelesaikan pekerjaan saya. Saya dikejar tenggat, sebaiknya saya selesaikan pekerjaan saya dulu dan minggu depan kalau semuanya beres kita habiskan waktu bersama dengan suasana yang lebih santai."
Bila teman kencan tidak dapat menerima alasan yang Anda berikan, hilangkan kekhawatirannya dengan mengatakan, tidak terlalu sering bertemu merupakan cara untuk menjaga suatu hubungan yang sehat, suatu hubungan untuk jangka panjag.
* Tahu batas
Sebelum memutar nomor teleponnya untuk kelima kalinya dalam satu hari hanya untuk mengatakan apa yang Anda rasakan untuk yang kelima kalinya pada hari yang sama, pikirkan kembali! Tidak berarti setiap dorongan hati harus selalu direalisir. Orang dapat salah menafsirkan. Jangan menganggap orang lain mempunyai perasaan dan penafsiran yang sama dengan Anda. Sebaiknya duduk tenang dan nikmati ketenangan Anda.
Hal ini pun berlaku pada email dan SMS. Jadi, sebelum mengirim pesan atau memencet tombol telepon, tanyakan pada diri sendiri, apakah dengan mengatakan apa yang Anda rasakan akan membuat Anda nyaman? Bila tidak, lebih baik tahan dan simpan untuk nanti.
* Tunda membicarakan masa depan
Membahas mimpi masa depan dengan kekasih baru Anda tampaknya romantis. Namun menceritakannya terlalu sering dapat berarti lampu merah. Soalnya, semua itu menunjukkan bahwa pikiran Anda lebih cenderung pada hubungan tersebut dan bukan pada orang yang berada di depan Anda. Bila topik pembicaraan Anda cenderung untuk ke arah itu, sebaiknya cari tempat, waktu, dan suasana yang tepat seperti berjalan kaki di taman yang sepi, yang membuat dia mau tidak mau memusatkan perhatiannya kepada apa yang Anda katakan.
* Tunda bilang "Aku cinta padamu"
Bila Anda berada pada suatu hubungan yang dirasa sudah pas, pasti Anda akan sangat tergoda untuk mengutarakan ketiga kata tersebut di awal hubungan. Pada saat merasa ingin mengatakannya, hitung sampai sepuluh, lalu pulang, dan katakan ketiga kata tersebut pada kucing kesayangan dii rumah.
Bisa jadi, perasaan Anda tadi diakibatkan oleh suasana romantis yang baru saja Anda lewati bersamanya. Risikonya, bisa saja anda bertepuk sebelah tangan. Jadi, sebelum melontarkan kalimat itu, tanyakan pada diri sendiri, dapatkah Anda menerima kenyataan bila teman kencan Anda tidak membalas dengan mengatakan, "Saya juga cinta kamu." Bakal hancurkah hati Anda? Bila hati Anda hancur, sebaiknya tahan sampai beberapa waktu dan sampai Anda lebih yakin akan arah dan tujuan dari hubungan tersebut.
Sebaliknya, yaitu teman kencan Anda yang mengatakan "Saya cinta kamu," tidak perlu membalasnya jika memang belum merasa perlu. Katakan dengan baik-baik, "Saya tersentuh dengan apa yang kamu ucapkan dan saya suka dengan kamu, tetapi saat ini sulit bagi saya untuk menggunakan kata-kata itu. Mungkin nanti, dengan berjalannya waktu."
0 comments:
Post a Comment