Bagi kebanyakan pasangan, hidup bersama bukan berarti hanya berisi kebahagiaan dan rasa cinta, tetapi juga kerjasama dalam hubungan.
Seiring tahun kebersamaan dan perubahan gairah, pertengkaran akan menjadi bagian kehidupan pasangan. Namun, bertengkar mengenai hal yang sama berulang-ulang akan menyebabkan frustrasi dan ketegangan yang tidak perlu.
Berikut ini tiga pemicu utama pertengkaran dan bagaimana cara menghadapinya.
1. Seks
Seks adalah wilayah yang sering menjadi konflik dalam kehidupan pasangan. Menurut psikolog dan ahli hubungan Dr Michelle Gannon, banyak pasangan yang bertengkar karena memiliki keinginan yang berbeda. Misalnya, salah satu pasangan ingin berhubungan seks lebih sering, tapi menginginkan mitranya memulai inisiatif keintiman.
Menurut Dr. Gannon, sangat penting mendiskusikan keinginan Anda dan pasangan di kamar tidur. Meski terkadang perbedaan tetap ada, pasangan perlu memprioritaskan kasih sayang secara fisik dan hubungan seksual, bahkan setelah punya anak, kerja, stres atau kesibukan. Tindakan sederhana seperti pelukan lembut setelah makan malam dapat membantu Anda dan pasangan Anda merasa lebih dekat secara fisik.
2. Uang
Dalam pertengkaran pasangan, uang sering muncul sebagai masalah utama. Dr Gannon menjelaskan prioritas orang berbeda saat membicarakan pengeluaran dan tabungan bisa berakibat pada pertengkaran. Perselisihan juga timbul saat pasangan harus saling berbagi tanggung jawab keuangan.
Dr. Sherman menyarankan agar pasangan menetapkan batasan dan aturan yang akan menghindarkan pertengkaran. Pasangan dapat memutuskan bagaimana membelanjakan uang bersama, terutama pada hal-hal besar seperti liburan, kredit rumah dan kendaraan. Diskusi menghindarkan Anda berdua melakukan kebiasaan pengeluaran pribadi secara sembunyi-sembunyi.
3. Komunikasi
Masalah komunikasi mungkin terdengar klise, tetapi komunikasi efektif merupakan kunci sebuah hubungan ideal. Seiring waktu, berkomunikasi dengan baik antarpasangan bisa sangat sulit. Pasangan mungkin lupa bagaimana mendengarkan satu sama lain dan memperlihatkan perasaan masing-masing.
Menurut terapis keluarga dan perkawinan Sharon M. Rivkin, miskomunikasi walaupun tidak disengaja membuat pasangan merasa tak didengar, tidak dihargai, dan tidak dicintai.
Pertengkaran, menurut Rivkin, seringkali hanya kedok bagi persoalan yang lain. Sehingga pasangan perlu mencari tahu apa yang memicu pertengkaran tersebut. Inti sebuah komunikasi dalam pasangan adalah saling mengasihi satu sama lain. Ungkapkan perasaan dan berilah pujian kepada pasangan. Kalimat "Aku sayang padamu" atau pelukan dan ciuman penting bagi pasangan agar merasa dihargai dan dicintai.
Seiring tahun kebersamaan dan perubahan gairah, pertengkaran akan menjadi bagian kehidupan pasangan. Namun, bertengkar mengenai hal yang sama berulang-ulang akan menyebabkan frustrasi dan ketegangan yang tidak perlu.
Berikut ini tiga pemicu utama pertengkaran dan bagaimana cara menghadapinya.
1. Seks
Seks adalah wilayah yang sering menjadi konflik dalam kehidupan pasangan. Menurut psikolog dan ahli hubungan Dr Michelle Gannon, banyak pasangan yang bertengkar karena memiliki keinginan yang berbeda. Misalnya, salah satu pasangan ingin berhubungan seks lebih sering, tapi menginginkan mitranya memulai inisiatif keintiman.
Menurut Dr. Gannon, sangat penting mendiskusikan keinginan Anda dan pasangan di kamar tidur. Meski terkadang perbedaan tetap ada, pasangan perlu memprioritaskan kasih sayang secara fisik dan hubungan seksual, bahkan setelah punya anak, kerja, stres atau kesibukan. Tindakan sederhana seperti pelukan lembut setelah makan malam dapat membantu Anda dan pasangan Anda merasa lebih dekat secara fisik.
2. Uang
Dalam pertengkaran pasangan, uang sering muncul sebagai masalah utama. Dr Gannon menjelaskan prioritas orang berbeda saat membicarakan pengeluaran dan tabungan bisa berakibat pada pertengkaran. Perselisihan juga timbul saat pasangan harus saling berbagi tanggung jawab keuangan.
Dr. Sherman menyarankan agar pasangan menetapkan batasan dan aturan yang akan menghindarkan pertengkaran. Pasangan dapat memutuskan bagaimana membelanjakan uang bersama, terutama pada hal-hal besar seperti liburan, kredit rumah dan kendaraan. Diskusi menghindarkan Anda berdua melakukan kebiasaan pengeluaran pribadi secara sembunyi-sembunyi.
3. Komunikasi
Masalah komunikasi mungkin terdengar klise, tetapi komunikasi efektif merupakan kunci sebuah hubungan ideal. Seiring waktu, berkomunikasi dengan baik antarpasangan bisa sangat sulit. Pasangan mungkin lupa bagaimana mendengarkan satu sama lain dan memperlihatkan perasaan masing-masing.
Menurut terapis keluarga dan perkawinan Sharon M. Rivkin, miskomunikasi walaupun tidak disengaja membuat pasangan merasa tak didengar, tidak dihargai, dan tidak dicintai.
Pertengkaran, menurut Rivkin, seringkali hanya kedok bagi persoalan yang lain. Sehingga pasangan perlu mencari tahu apa yang memicu pertengkaran tersebut. Inti sebuah komunikasi dalam pasangan adalah saling mengasihi satu sama lain. Ungkapkan perasaan dan berilah pujian kepada pasangan. Kalimat "Aku sayang padamu" atau pelukan dan ciuman penting bagi pasangan agar merasa dihargai dan dicintai.
Sumber : VIVAnews
0 comments:
Post a Comment